Membicarakan keagungan Dewa Wisnu, Sang Pemelihara Alam Semesta, maka tak mungkin kita melepaskannya dari sosok Dewi Laksmi. Demikian pula di GWK Cultural Park. Keduanya ditampilkan dalam bentuk karya seni patung yang gagah dan juga anggun. Patung Dewi Laksmi berdiri dengan anggun di tengah kolam yang ada di Plaza Kura-kura. Sedangkan Patung Dewa Wisnu ditempatkan berdampingan dengan Parahyangan Somaka Giri, sebuah tempat persembahyangan yang memiliki sumber mata air abadi.
Dalam kitab-kitab Purana mengisahkan Dewa Wisnu sebagai salah satu dari tiga Dewa Utama atau Tri Murti. Dewa Wisnu memegang peran utama sebagai pemelihara dan pelindung alam semesta. Keberadaannya menciptakan harmoni dalam keseluruhan jagat raya. Sementara itu, Dewi Laksmi, disebut sebagai ibu dari alam semesta. Dewi Laksmi dihormati sebagai Dewi kemakmuran dan keberuntungan. Keanggunannya memberikan kilauan dan kehidupan yang berlimpah dalam segala aspek.
Dewi Laksmi memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan Dewa Wisnu. Dewi Laksmi merupakan shakti atau pasangan surgawi bagi Dewa Wisnu. Bersama-sama, keduanya melewati kisah dalam rangkaian ruang dan waktu yang tak berbatas. Dewi Laksmi dengan keanggunan dan kebijaksanaannya tak hanya sekadar berdiri di samping Dewa Wisnu. Ia juga turut serta dalam setiap langkah dan usaha untuk menjaga dan melindungi alam semesta.
Kisah Dewi Laksmi dan Dewa Wisnu tidak hanya terjalin dalam satu masa kehidupan. Dalam setiap inkarnasi Dewa Wisnu, Dewi Laksmi turut serta menyertai sebagai shakti yang setia. Seperti ketika Dewa Wisnu mengambil wujud Rama dalam kisah Ramayana, Dewi Laksmi menyertainya sebagai Sita, menemani dalam setiap petualangan dan ujian kehidupan. Begitu juga, dalam kehadiran Dewa Wisnu sebagai Krishna, Dewi Laksmi menjelma sebagai Radha.
Dalam kisah Ramayana, kebersamaan keduanya diceritakan dalam sosok Rama dan Sita. Awalnya, Rama diusir ke hutan oleh ayahnya karena desakan dari ibu tirinya. Sita setia mendampingi Rama sebagai istrinya, menjalani kehidupan di tengah hutan yang penuh liku-liku.
Kisah Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi kerap dirajut dengan akhir perpisahan. Namun sebagai pasangan abadi surgawi, benang merah tak terlihat selalu menautkan keduanya untuk berjumpa kembali. Entah itu dalam wujud yang sama atau dalam kehidupan yang baru. Kisah abadi mereka menjadi sumber inspirasi akan keabadian cinta dan keterkaitan yang mendalam di tengah liku-liku perjalanan tak terduga kehidupan dan alam semesta.
Anda bisa melihat konten menarik seputar Garuda Wisnu Kencana Cultural Park melalui Instagram @gwkbali dan juga Tiktok @gwk_bali.